Senin, 02 November 2015

Pendataan dan Validasi Data 8355 di SDN Angke 03 Pagi Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia

Pendataan dan Validasi Data 8355 di SDN Angke 03 PG
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama
Teach For Indonesia



Kelas  : LA26
Dosen  : D3735—Hendra Lim, S.S., M.Pd
Waktu  : 27 Oktober 2015
Pukul  : 11.30 - 13.00
Lokasi  : SDN Angke 03 PG
PIC lokasi : Haryanto, S.Pd. (Kepala sekolah)

Tim yang Hadir:
 Ketua  : Fredy Wijaya (1701297135)
 Anggota:
1. Billimansyah Taruna M S (1701363433)
2. Edwin Fadilah L (1701291062)
3. Kaslie (1701331766)
4. Nanda Feronika (1701348073)
5. Syah Rezi Tungga D (1701336691)
6. Willyam Chandra (1701329093)
Tim yang Tidak Hadir:
 1. Made Luhurempu S (1701312306)


BAGIAN II
ISI
Teori Pendukung Pelaksanaan Kegiatan
 Teori etika utilitarianisme klasik dikembangkan oleh dua filsuf Inggris yakni Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Sturt Mill (1806-1873). Secara etimologis, utilitarianisme berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis bila perbuatan tersebut memberi manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksud dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan itu tidak memiliki makna etis.
 Etika yang berdasar pada kewajiban biasa disebut juga dengan etika deontologi yang dikembangkan oleh Emanuel Kant. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan dan perbuatan lainnya dilarang. Menurut Kant (Bartens. 2000:70-72), suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain jika dilakukan karena kewajiban.
 Dari kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori utilitarian berfokus pada tujuan dan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Apabila perbuatan yang dilakukan tidak memberikan kebahagian ke sebanyak mungkin orang, maka perbuatan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang baik secara etis. Sedangkan suatu perbuatan dianggap baik secara deontologi apabila perbuatan tersebut wajib dilakukan, bukan karena hasilnya memberikan manfaat ke banyak orang.
 Berdasarkan pada kedua teori di atas, kegiatan Pendataan dan Validasi Data 8355 di SDN Angke 03 PG dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dianggap perbuatan yang baik secara etis.

Tahap Persiapan Kegiatan
 Sebelum melaksanakan kegiatan yang jatuh pada hari Selasa, 27 Oktober 2015 ada beberapa hal yang kami lakukan:
1. Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah mengenai waktu pelaksanaan kegiatan;
2. Mengurus berkas-berkas/dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, seperti surat jalan, data 8355 dari TFI, form evaluasi, dan sebagainya;
3. Mendiskusikan aturan, isi dan tujuan kegiatan, dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersama anggota kelompok.


Evaluasi Kerja
• Evaluasi dari Pihak Eksternal
Setelah melakukan kegiatan validasi data 8355 di SDN Angke 03 PG, pihak Sekolah melakukan evaluasi terhadap kelompok kami dengan mengisi form evaluasi kegiatan yang terlampir dibawah ini.




• Evaluasi dari Pihak Internal
Setelah melakukan kegiatan validasi data 8355 di SDN Angke 03 PG, kami selaku kelompok melakukan evaluasi internal terhadap kelompok kami dengan berdiskusi lalu kemudian hasil diskusi dimasukkan kedalam form evaluasi kegiatan yang terlampir diatas. Pada kegiatan validasi data 8355 di SDN Angke 03 PG, kami mampu bekerja sama dengan baik. Kami mengharapkan bahwa masing-masing dari anggota kelompok kami dapat bekerja sama dan meningkatkan kualitas soft-skills untuk pengembangan diri masing-masing.


BAGIAN III
PENUTUP


Hasil Kegiatan Validasi Data 8355
 Data 8355 dari pihak SDN Angke 03 PG dicocokkan dengan data 8355 dari pihak sekolah. Apabila ditemukan data tidak kongruen, maka kelompok catat ke dalam form validasi data 8355 yang disediakan seperti di bawah ini:

Berikut juga hasil pendataan untuk form validasi pendidikan:



Kesimpulan dari Hasil Pengecekan 8355
 Data 8355 dimiliki dan disimpan oleh pihak sekolah dan dinas pendidikan DKI Jakarta. Di dalam form tersebut terdapat data siswa-siswi baru, seperti nama lengkap, tanggal lahir, NISN, dan lain-lain. Data yang ada pada sekolah dan dinas pendidikan mungkin saja terdapat perbedaan, namun setelah kami melakukan validasi terhadap data 8355 yang dimiliki sekolah dengan data 8355 dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kami tidak menemukan perbedaan atau dalam kata lain data konsisten.

Kesimpulan dari Hasil Kegiatan
 Kegiatan pengecekan 8355 yang dilakukan di SDN Angke 03 PG berjalan lancar. Pihak sekolah sangat membantu jalannya kegiatan sehingga kami dan pihak sekolah dapat berkordinasi dengan baik dan kegiatan pun berjalan dengan waktu yang terbilang singkat.

Perbaikan
 Perbaikan yang akan dilakukan pada kegiatan berikutnya antara lain:
1. Inisiatif tiap anggota kelompok perlu ditingkatkan


Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Angke 03 Pagi Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Angke 03 Pagi
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama
Teach For Indonesia



Kelas  : LA26
Dosen  : D3735—Hendra Lim, S.S., M.Pd
Waktu  : 27 Oktober 2015
Pukul  : 09.30 – 11.30 WIB
Lokasi  : SD Negeri Angke 03 PG
PIC lokasi : Haryanto, S.Pd. (Kepala sekolah)

Tim yang Hadir:
 Ketua  : Fredy Wijaya (1701297135)
 Anggota:
1. Billimansyah Taruna M S (1701363433)
2. Edwin Fadilah L (1701291062)
3. Kaslie (1701331766)
4. Nanda Feronika (1701348073)
5. Syah Rezi Tungga D (1701336691)
6. Willyam Chandra (1701329093)
Tim yang Tidak Hadir:
 1. Made Luhurempu S (1701312306)


BAGIAN II
ISI

Teori Pendukung Pelaksanaan Kegiatan
 Teori etika utilitarianisme klasik dikembangkan oleh dua filsuf Inggris yakni Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Sturt Mill (1806-1873). Secara etimologis, utilitarianisme berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis bila perbuatan tersebut memberi manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksud dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan itu tidak memiliki makna etis.
 Etika yang berdasar pada kewajiban biasa disebut juga dengan etika deontologi yang dikembangkan oleh Emanuel Kant. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan dan perbuatan lainnya dilarang. Menurut Kant (Bartens. 2000:70-72), suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain jika dilakukan karena kewajiban.
 Dari kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori utilitarian berfokus pada tujuan dan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Apabila perbuatan yang dilakukan tidak memberikan kebahagian ke sebanyak mungkin orang, maka perbuatan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang baik secara etis. Sedangkan suatu perbuatan dianggap baik secara deontologi apabila perbuatan tersebut wajib dilakukan, bukan karena hasilnya memberikan manfaat ke banyak orang.
 Berdasarkan pada kedua teori di atas, kegiatan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Angke 03 Pagi dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dianggap perbuatan yang baik secara etis.
Tahap Persiapan Kegiatan
 Sebelum melaksanakan kegiatan yang jatuh pada hari Selasa, 27 Oktober 2015, ada beberapa hal yang kami lakukan:
1. Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah mengenai waktu pelaksanaan kegiatan;
2. Mengurus berkas-berkas/dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, seperti surat jalan, form kuesioner KJP, form evaluasi, dan sebagainya;
3. Mendiskusikan aturan, isi dan tujuan kegiatan, dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersama anggota kelompok.



Evaluasi Kerja
• Evaluasi dari Pihak Eksternal
Setelah melakukan kegiatan monitoring KJP di SDN 03 Angke PG, pihak Sekolah melakukan evaluasi terhadap kelompok kami dengan mengisi form evaluasi kegiatan yang terlampir dibawah ini:




• Evaluasi dari Pihak Internal 
Setelah melakukan kegiatan monitoring KJP di SDN 03 Angke PG, kami selaku kelompok melakukan evaluasi internal terhadap kelompok kami dengan berdiskusi lalu kemudian hasil diskusi dimasukkan kedalam form evaluasi kegiatan yang terlampir diatas. Dibandingkan dengan kegiatan monitoring KJP sebelumnya, yakni di SMPN 28 Jakarta, kegiatan monitoring KJP di SDN 03 Angke PG lebih terorganisasi dengan baik. Semua anggota yang hadir dapat saling bekerja sama dan saling membantu.




BAGIAN III
PENUTUP


Jumlah Peserta/Responden
Jumlah siswa yang mengisi form kuesioner KJP adalah 30 orang atau sebanyak dua puluh persen dari jumlah siswa yang menerima Kartu Jakarta Pintar yaitu 94 siswa. Siswa-siswa diarahkan oleh operator sekolah ke ruang serbaguna sekolah untuk mengisi kuesioner.
Hasil Monitoring dan Evaluasi dari Data KJP
 Kuesioner yang sudah diisi oleh 30 responden dientri ke Google Docs yang disediakan oleh Teach For Indonesia. Data yang dimasukkan murni berasal dari isian masing-masing responden tanpa ada manipulasi dari pihak sekolah maupun kelompok kami.

Kesimpulan dari Hasil Pengecekan KJP
 Kartu Jakarta Pintar adalah kartu sejenis kartu ATM yang diberikan oleh pemerintah DKI Jakarta kepada masyarakat kurang mampu untuk membeli kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan seperti tas sekolah, buku, seragam, dan sebagainya. Berdasarkan kegiatan yang kami lakukan, banyak siswa yang merasa bingung ketika akan menjawab butir-butir pertanyaan yang ada pada form kuesioner baik dari segi bahasa yang digunakan maupun maksud pertanyaan yang diberikan.  Walaupun kami selaku pewawancara membantu menjelaskan maksud dari tiap pertanyaan, namun ada beberapa anak yang tampak bingung mengartikan atau menafsirkan penjelasan yang kami berikan. Tidak sedikit dari mereka yang tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner (wawancara) dengan tepat karena mereka merasa tidak melalui satu atau beberapa proses dalam penerimaan KJP yang tersirat di dalam pertanyaan kuesioner. Hal tersebut dalam artian orang tua mereka-lah yang lebih mengetahui jalannya prosedur penerimaan KJP dan penggunaannya.

Kesimpulan dari Hasil Kegiatan
 Kegiatan pengecekan KJP yang dilakukan di SDN Angke 03 PG berjalan cukup lancar. Komunikasi dan kerja sama tim meningkat dibandingkan dengan kegiatan sebelumnya. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat mengasah kemampuan kami dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, kami lebih tahu seperti apa bersikap kepada orang lain, bekerja sama dengan orang lain, dan sebagainya. Kami juga mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru tentang program yang tengah dijalankan Pemprov DKI Jakarta terkait peningkatan mutu pendidikan masyarakatnya.

Perbaikan
 Perbaikan yang akan dilakukan pada kegiatan berikutnya antara lain:
1. Melakukan briefing singkat bersama pihak sekolah di lokasi kegiatan agar kegiatan dapat berjalan dengan terstruktur dan lebih lancar;
2. Pengorganisasian tugas lebih jelas dan merata kepada tiap anggota kelompok.
3. Briefing dan evaluasi pada saat sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan.

Kamis, 22 Oktober 2015

Pendataan dan Validasi Data 8355 di SMPN 28 Jakarta Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia

Pendataan dan Validasi Data 8355 di SMPN 28 Jakarta
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama
Teach For Indonesia



Kelas : LA26
Dosen : D3735—Hendra Lim, S.S., M.Pd
Waktu : 16 Oktober 2015
Pukul : 11.30 - 13.00
Lokasi : SMP Negeri 28 Jakarta
PIC lokasi : Siska W (Operator Sekolah)

Tim yang Hadir:
Ketua : Fredy Wijaya (1701297135)
Anggota:
1. Billimansyah Taruna M S (1701363433)
2. Edwin Fadilah L (1701291062)
3. Kaslie (1701331766)
4. Nanda Feronika (1701348073)
5. Syah Rezi Tungga D (1701336691)
6. Willyam Chandra (1701329093)
7.  Made Luhurempu S (1701312306)

Tim yang Tidak Hadir:
-


BAGIAN II
ISI
Teori Pendukung Pelaksanaan Kegiatan
Teori etika utilitarianisme klasik dikembangkan oleh dua filsuf Inggris yakni Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Sturt Mill (1806-1873). Secara etimologis, utilitarianisme berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis bila perbuatan tersebut memberi manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksud dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan itu tidak memiliki makna etis.
Etika yang berdasar pada kewajiban biasa disebut juga dengan etika deontologi yang dikembangkan oleh Emanuel Kant. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan dan perbuatan lainnya dilarang. Menurut Kant (Bartens. 2000:70-72), suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain jika dilakukan karena kewajiban. 
Dari kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori utilitarian berfokus pada tujuan dan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Apabila perbuatan yang dilakukan tidak memberikan kebahagian ke sebanyak mungkin orang, maka perbuatan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang baik secara etis. Sedangkan suatu perbuatan dianggap baik secara deontologi apabila perbuatan tersebut wajib dilakukan, bukan karena hasilnya memberikan manfaat ke banyak orang.
Berdasarkan pada kedua teori di atas, kegiatan Pendataan dan Validasi Data 8355 di SMPN 28 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dianggap perbuatan yang baik secara etis. 

Tahap Persiapan Kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan yang jatuh pada hari Jumat, 16 Oktober 2015 ada beberapa hal yang kami lakukan:
1. Menghadiri briefing bersama Teach For Indonesia dan Perwakilan Pemprov DKI Jakarta dalam rangka membahas definisi dan prosedur kegiatan;
2. Mendaftarkan kelompok dan mengajukan nama sekolah yang akan dilakukan pendataan dan validasi data 8355;
3. Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah mengenai waktu pelaksanaan kegiatan;
4. Mengurus berkas-berkas/dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, seperti surat jalan, data 8355 dari TFI, form evaluasi, dan sebagainya;
5. Mendiskusikan aturan, isi dan tujuan kegiatan, dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersama anggota kelompok.


Evaluasi Kerja
Evaluasi dari Pihak Eksternal
Setelah melakukan kegiatan validasi data 8355 di SMPN 28 Jakarta, pihak Sekolah melakukan evaluasi terhadap kelompok kami dengan mengisi form evaluasi kegiatan yang terlampir dibawah ini.





Evaluasi dari Pihak Internal
Setelah melakukan kegiatan validasi data 8355 di SMPN 28 Jakarta, kami selaku kelompok melakukan evaluasi internal terhadap kelompok kami dengan berdiskusi lalu kemudian hasil diskusi dimasukkan kedalam form evaluasi kegiatan yang terlampir diatas.


BAGIAN III
PENUTUP


Hasil Kegiatan Validasi Data 8355
Data 8355 dari pihak SMPN 28 Jakarta dicocokkan dengan data 8355 dari pihak sekolah. Apabila ditemukan data tidak kongruen, maka kelompok catat ke dalam form validasi data 8355 dan menginput ke google docs yang disediakan seperti di bawah ini:






Berikut juga hasil pendataan untuk form validasi pendidikan:

Kesimpulan dari Hasil Pengecekan 8355
Data 8355 dimiliki dan disimpan oleh pihak sekolah dan dinas pendidikan DKI Jakarta. Di dalam form tersebut terdapat data siswa-siswi baru. Data yang ada pada sekolah dan dinas pendidikan mungkin saja terdapat perbedaan seperti yang terjadi pada saat kami melakukan pendataan 8355. 

Kesimpulan dari Hasil Kegiatan
Kegiatan pengecekan 8355 yang dilakukan di SMP Negeri 28 Jakarta berjalan cukup lancar. Tidak jarang terjadi miskomunikasi di antara anggota kelompok namun masih dapat diatasi dan tidak mengganggu jalannya kegiatan. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat mengasah kemampuan kami dalam berkomunikasi dengan orang lain, kami lebih tahu seperti apa bersikap kepada orang lain, bekerja sama dengan orang lain, dan sebagainya.

Perbaikan
Perbaikan yang akan dilakukan pada kegiatan berikutnya antara lain:
1. Melakukan briefing singkat bersama pihak sekolah di lokasi kegiatan agar kegiatan dapat berjalan dengan terstruktur dan lebih lancar;
2. Melakukan sesi foto bersama pihak sekolah;
3. Pengorganisasian tugas lebih jelas dan merata kepada tiap anggota kelompok.



Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMPN 28 Jakarta Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMPN 28 Jakarta
Dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama
Teach For Indonesia



Kelas : LA26
Dosen : D3735—Hendra Lim, S.S., M.Pd
Waktu : 16 Oktober 2015
Pukul : 09.30 – 11.30
Lokasi : SMP Negeri 28 Jakarta
PIC lokasi : Siska W (Operator Sekolah)

Tim yang Hadir:
Ketua : Fredy Wijaya (1701297135)
Anggota:
1. Billimansyah Taruna M S (1701363433)
2. Edwin Fadilah L (1701291062)
3. Kaslie (1701331766)
4. Nanda Feronika (1701348073)
5. Syah Rezi Tungga D (1701336691)
6. Willyam Chandra (1701329093)
7. Made Luhurempu S (1701312306)

Tim yang Tidak Hadir:
-




BAGIAN II
ISI

Teori Pendukung Pelaksanaan Kegiatan
Teori etika utilitarianisme klasik dikembangkan oleh dua filsuf Inggris yakni Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Sturt Mill (1806-1873). Secara etimologis, utilitarianisme berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis bila perbuatan tersebut memberi manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksud dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan itu tidak memiliki makna etis.
Etika yang berdasar pada kewajiban biasa disebut juga dengan etika deontologi yang dikembangkan oleh Emanuel Kant. Suatu perbuatan diakui sebagai perbuatan baik menurut etika deontologi karena perbuatan tersebut diwajibkan untuk dilakukan dan perbuatan lainnya dilarang. Menurut Kant (Bartens. 2000:70-72), suatu perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan atau dengan kata lain jika dilakukan karena kewajiban.
Dari kedua teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori utilitarian berfokus pada tujuan dan akibat dari perbuatan yang dilakukan. Apabila perbuatan yang dilakukan tidak memberikan kebahagian ke sebanyak mungkin orang, maka perbuatan tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang baik secara etis. Sedangkan suatu perbuatan dianggap baik secara deontologi apabila perbuatan tersebut wajib dilakukan, bukan karena hasilnya memberikan manfaat ke banyak orang.
Berdasarkan pada kedua teori di atas, kegiatan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMPN 28 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Buildng bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dianggap perbuatan yang baik secara etis.
Tahap Persiapan Kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan yang jatuh pada hari Jumat, 16 Oktober 2015 ada beberapa hal yang kami lakukan:
1. Menghadiri briefing bersama Teach For Indonesia dan Perwakilan Pemprov DKI Jakarta dalam rangka membahas definisi dan prosedur kegiatan;
2. Mendaftarkan kelompok dan mengajukan nama sekolah yang akan dilakukan pendataan KJP;
3. Melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah mengenai waktu pelaksanaan kegiatan;
4. Mengurus berkas-berkas/dokumen-dokumen yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, seperti surat jalan, form kuesioner KJP, form evaluasi, dan sebagainya;
5. Mendiskusikan aturan, isi dan tujuan kegiatan, dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan bersama anggota kelompok.


Evaluasi Kerja
Evaluasi dari Pihak Eksternal
Setelah melakukan kegiatan monitoring KJP di SMPN 28 Jakarta, pihak Sekolah melakukan evaluasi terhadap kelompok kami dengan mengisi form evaluasi kegiatan yang terlampir dibawah ini:






Evaluasi dari Pihak Internal 
Setelah melakukan kegiatan monitoring KJP di SMPN 28 Jakarta, kami selaku kelompok melakukan evaluasi internal terhadap kelompok kami dengan berdiskusi lalu kemudian hasil diskusi dimasukkan kedalam form evaluasi kegiatan yang terlampir diatas.




BAGIAN III
PENUTUP


Jumlah Peserta/Responden
Jumlah siswa yang mengisi form kuesioner KJP adalah 60 orang atau sebanyak dua puluh persen dari jumlah siswa yang sudah menerima Kartu Jakarta Pintar yaitu 266 siswa. Siswa-siswa diarahkan oleh operator sekolah ke ruang serbaguna sekolah untuk mengisi kuesioner. 
Hasil Monitoring dan Evaluasi dari Data KJP
Kuesioner yang sudah diisi oleh 60 responden dientri ke Google Docs yang disediakan oleh Teach For Indonesia. Data yang dimasukkan murni berasal dari isian masing-masing responden tanpa ada manipulasi dari pihak manapun.





Kesimpulan dari Hasil Pengecekan KJP
Kartu Jakarta Pintar adalah kartu sejenis kartu ATM yang diberikan oleh pemerintah DKI Jakarta kepada masyarakat kurang mampu untuk membeli kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikan seperti tas sekolah, buku, seragam, dan sebagainya. Berdasarkan kegiatan yang kami lakukan, banyak siswa yang merasa bingung ketika akan menjawab butir-butir pertanyaan yang ada pada form kuesioner baik dari segi bahasa yang digunakan maupun maksud pertanyaan yang diberikan. Tidak sedikit dari mereka yang tidak dapat mengisi kuesioner dengan tepat karena mereka merasa tidak melalui satu atau beberapa proses dalam penerimaan KJP yang tersirat di dalam pertanyaan kuesioner. Hal tersebut dalam artian orang tua mereka-lah yang lebih mengetahui jalannya prosedur penerimaan KJP. 

Kesimpulan dari Hasil Kegiatan
Kegiatan pengecekan KJP yang dilakukan di SMP Negeri 28 Jakarta berjalan cukup lancar. Tidak jarang terjadi miskomunikasi di antara anggota kelompok namun masih dapat diatasi dan tidak mengganggu jalannya kegiatan. Dengan adanya kegiatan ini, kami dapat mengasah kemampuan kami dalam berkomunikasi dengan orang lain, kami lebih tahu seperti apa bersikap kepada orang lain, bekerja sama dengan orang lain, dan sebagainya.

Perbaikan
Perbaikan yang akan dilakukan pada kegiatan berikutnya antara lain:
1. Melakukan briefing singkat bersama pihak sekolah di lokasi kegiatan agar kegiatan dapat berjalan dengan terstruktur dan lebih lancar;
2. Melakukan sesi foto bersama pihak sekolah;
3. Pengorganisasian tugas lebih jelas dan merata kepada tiap anggota kelompok.





Sabtu, 16 Mei 2015

Community Service Program for CB Interpersonal Development: Day Four

Pada hari Sabtu tanggal 18 April 2015, kami melaksanakan kunjungan keempat kami di lingkungan RW 11 RSTA Kebon Kacang. Ini merupakan kunjungan terakhir kami untuk program Taman Baca dan Belajar. Kami tiba di lokasi pukul 14.00 WIB untuk menyiapkan perlengkapan dan briefing. Kami khawatir pada saat itu karena hujan deras yang mengguyur kawasan Tanah Abang dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya acara pada kunjungan terakhir. Kami melaksanakan briefing dan persiapan-persiapan terkait pelaksanaan acara selama kurang lebih 20 menit. Pada pukul 14.30 WIB kami memulai acara.
Acara pada hari itu terbilang santai. Kami merencanakan untuk melakukan sharing dengan para peserta Taman Baca dan Belajar, melakukan sejumlah permainan, kuis tebak-seru, dan menonton video animasi yang mengandung motivasi belajar. Tidak lupa kami menepati janji kamu untuk memberikan hasil karya/gambar mereka yang sudah dicetak. Mereka sangat senang ketika melihat dan menerima karya mereka. Mereka saling bercerita pengalaman mereka kepada kami dan peserta yang lain. Mereka antusias saat acara sharing berlangsung. Kami kembali menanyakan cita-cita mereka untuk mengaitkan pada beberapa video yang akan ditayangkan. Peserta yang bernama Cinta bercerita tentang cita-citanya. Ia ingin menjadi desainer baju. Saya memberikan apresiasi atas keberanian Cinta bercerita dan memberikan motivasi kepada peserta yang lain untuk dapat berani dan bertanggung jawab atas apa yang mereka ucapkan. Mereka terlihat dapat memahami apa yang saya sampaikan. Saya senang melihatnya.
Acara selanjutnya adalah kuis dan permainan. Fajar kembali menyiapkan permainan yang akan dibawakan. Permainan yang dibawakan kali itu adalah “Jari ke Jari”, dimana apabila instruktor memberikan instruksi, “Rambut dengan rambut,” maka peserta harus mencari pasangan bermain lalu kemudian menempelkan rambut masing-masing. Kami (kelompok dam peserta) sangat antusias mendengarkan instruksi dari Fajar. Terdapat hukuman bagi yang salah mendengarkan instruksi. Mereka tetap senang walaupun ada beberapa dari mereka yang merasakan hukuman berupa kelitikan, disuruh bernyanyi, dan lain-lain. Kemudian acara dilanjutkan dengan menonton video berisi motivasi. Acara ini dibawakan oleh rekan-rekan saya. Mereka menampilkan video animasi yang menarik. Peserta antusias bertanya apa maksud dari video tersebut. Kami kembali bertanya kepada masing-masing peserta mengenai intisari dari video yang ditayangkan baru kemudian memberitahu apa maksud dari video yang ditayangkan.

Acara selesai pukul 17.00 WIB. Pada kunjungan terakhir, kami mengadakan evaluasi bersama tim dan pengurus RW. Sayangnya pada kesempatan kali itu ketua RW tidak dapat hadir karena sedang berada di luar kota. Kami rapat evaluasi bersama pengurus Sekretariat RW, Pak Andre. Beliau menyampaikan terima kasih kepada kami dan kami pun mengucapkan hal yang sama. Kami menyampaikan rasa terima kasih kami dan harapan kami atas relasi yang terbangun antara kami dan warga RW 11 RSTA. Kami juga legalisasi atas form kehadiran untuk serangkaian acara yang kami jalankan. Beruntungnya, Bapak Wakil Ketua RW dapat hadir bersama setelah rapat evaluasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya. Beliau juga berkenan untuk melegalisasi form kehadiran kami. Setelah melakukan legalisasi (tanda tangan dan memberikan cap RW) form, kami mengabadikan momen dengan berfoto bersama dengan Bapak Wakil RW dan Pak Andre. Kegiatan pada kunjungan keempat benar-benar berakhir pukul 18.00 WIB.

Lokasi kegiatan: Rumah Susun Tanah Abang Kebon Kacang RW 11 Jakarta Barat

Waktu pelaksanaan: 18 April 2015
(Posted by: Nanda Feronika/1701348073/LA40)




Community Service Program for CB Interpersonal Development: Day Three

Kunjungan ketiga terlaksana pada hari Sabtu, 11 April 2015. Pada kunjungan ketiga kami tiba di lokasi pukul 14.00 WIB. Kami melakukan persiapan perlengkapan dan briefing selama tiga puluh menit. Pada kunjungan kedua dan ketiga kami tidak dapat menemui Ketua RW ataupun pengurus Sekretariat RW karena beliau sedang tidak ada di rumah. Mereka hanya menyampaikan pesan melaui pesan teks (SMS) kepada salah satu rekan kami untuk antusias melaksanakan program. Saya dan Michael kembali bertanggung jawab atas materi yang akan dibawakan pada kunjungan ketiga. Materi yang dibawakan pada kesempatan itu adalah membuat gambar menggungakan Paint. Kami menyiapkan materi pendukung seperti video tutorial cara membuat gambar Doraemon dan Mickey Mouse untuk diperlihatkan kepada peserta Taman Baca dan Belajar.
Acara dimulai pukul 14.30 WIB. Fajar membuka acara dengan serangkaian permainan. Pada kesempatan itu, peserta yang bernama Naila dan Nazwa justru menyampaikan tebakan yang ditujukan kepada kami. Mereka sangat antusias memberikan pertanyaan kepada kami dan kami pun dibuat bingung dan berpikir untuk menemukan jawaban dari pertanyaan Naila dan Nazwa. Fajar dapat menjawab pertanyaan mereka dan sebagai gantinya kami membagikan makanan ringan kepada peserta Taman Baca dan Belajar. Acara dilanjutkan ke materi inti. Lima laptop telah disiapkan untuk membuat gambar tokoh kartun. Mereka memilih untuk menggambar Doraemon. Kami memperlihatkan terlebih dahulu video tutorial. Mereka menyaksikan dengan seksama.
Setelah video tutorial selesai diputar, mereka langsung diarahkan untuk membuka aplikasi yang digunakan untuk menggambar. Mereka dibagi ke dalam lima kelompok supaya masing-masing peserta dapat menggunakan laptop secara bergantian dalam kelompoknya. Satu kelompok paling banyak terdiri atas 3 anak. Saya ditugaskan untuk mendampingi Naila dan Anisa. Mereka terkadang berseteru untuk menggunakan laptop namun saya dapat menengahi mereka untuk bergantian mengoperasikan aplikasi. Mereka terlihat senang dan tidak jarang mengomentari saya ketika saya membantu mereka namun tidak sesuai dengan yang diajarkan pada video tutorial. Saya hanya tertawa dan menjelaskan alasan saya melakukan hal yang berbeda dengan yang diperlihatkan oleh video tutorial. Naila dan Anisa pun mengerti apa yang saya jelaskan. Mereka senang dan antusias mengikuti jalannya acara. Tidak hanya Naila dan Anisa, peserta yang lain pun bersukacita melaksanakan acara pada kesempatan itu. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 17.15 WIB. Kami menutup acara dengan permainan sederhana dan membagikan susu kotak kepada peserta Taman Baca dan Belajar. Kami juga menjanjikan untuk mencetak hasil karya mereka untuk dapat diberikan kepada masing-masing peserta pada kunjungan keempat. Kami melakukan evaluasi selama lima menit. Evaluasi selesai sekitar pukul 17.30 WIB. 

Lokasi kegiatan: Rumah Susun Tanah Abang Kebon Kacang RW 11 Jakarta Barat

Waktu pelaksanaan: 11 April 2015
(Posted by: Nanda Feronika/1701348073/LA40)











Jumat, 15 Mei 2015

Community Service Program for CB Interpersonal Development: Day Two

Pada tanggal 4 April 2015, kami melaksanakan kunjungan kedua kami di lingkungan warga RSTA. Hari itu cuaca mendung. Seperti kunjungan pertama, kami tiba di lokasi pukul 14.00 WIB. Kami mempersiapkan perlengkapan terlebih dahulu dan membawa makanan dan/atau minuman ringan untuk peserta Taman Baca dan Belajar. Sebelumnya kami telah menyusun rundown untuk pelaksanaan acara untuk kunjungan kedua. Kebetulan pada kesempatan kali ini saya bertanggung jawab atas terlaksananya persiapan dan briefing, materi pelajaran, dan evaluasi bersama. Persiapan kali ini memastikan tempat dilaksanakannya acara tersedia dan nyaman, serta memastikan alat-alat pendukung jalannya acara tersedia. Materi yang dipersiapkan untuk kunjungan kedua adalah membuat kartu ucapan sederhana dan menarik menggunakan Microsoft Word.
Pukul 14.30 WIB acara dimulai. Sayangnya pada kesempatan kali itu, peserta yang hadir tidak sebanyak kunjungan sebelumnya karena cuaca yang kurang mendukung. Beberapa orang tua dari peserta Taman Baca dan Belajar tidak mengizinkan anak-anaknya untuk keluar rumah pada kondisi cuaca yang sangat mendung kala itu. Tidak lama setelah acara dimulai, hujan mengguyur daerah RSTA dan sekitarnya. Kami tetap menjalankan acara yang sudah direncanakan. Kami memulai acara dengan brainstorming dan permainan yang dibawakan oleh rekan satu kelompok saya sembari mempersiapkan tiga buah laptop yang akan digunakan untuk materi inti pada kunjungan kedua kali itu.
Masing-masing laptop dioperasikan oleh satu orang anggota kelompok yang bertugas untuk mendampingi paling banyak empat peserta Taman Baca dan Belajar. Kami memperlihatkan video tutorial pembuatan kartu ucapan kepada peserta untuk kemudian mereka coba buat sendiri menggunakan laptop yang sudah disediakan. Mereka antusias menyaksikan video tutorial yang ditampilkan dan segera membuat kartu ucapan mereka sendiri. Namun sebelum itu, kami memberitahukan cara membuka aplikasi yang digunakan untuk membuat kartu ucapan. Ada beberapa dari mereka yang sudah lancar menggunakan laptop dan ada pula yang masih belum terbiasa. Mereka dengan berani bertanya apabila mengalami kesulitan ketika membuat kartu ucapan tersebut. Setelah tiap anak mencoba membuat kartu ucapan dan menyimpannya ke dalam memori laptop, mereka terlihat senang dan saling bercerita pengalaman mereka masing-masing.

Setelah itu kami mengadakan kuis dan permainan kecil untuk menutup acara pada hari itu. Sebagai hadiahnya, kami membagikan makanan ringan dan susu kotak untuk peserta Taman Baca dan Belajar. Acara berakhir pada pukul 17.30 WIB dan kami pulang dengan selamat.

Lokasi kegiatan: Rumah Susun Tanah Abang Kebon Kacang RW 11 Jakarta Barat

Waktu pelaksanaan: 4 April 2015
(Posted by: Nanda Feronika/1701348073/LA40)